HALAU-HALAU, RAKSASA KOKOH DI BALIK AWAN MERATUS





             Kalimantan Selatan (Kal-Sel) menyimpan berbagai panorama yang begitu mempesona. Hanya saja, tidak semua pemandangan surgawi ini tereksplor di khalayak wisatawan. Padahal, jika mereka ingin mencari nuansa eksotis nan berbeda dari tempat wisata lainnya, tentunya patut mencoba destinasi baru yaitu di Kalimantan Selatan. 

          Jangan pernah beralasan bahwa destinasi menuju Kal-Sel sulit dijangkau karena kita memiliki maskapai penerbangan kebanggaan yaitu Garuda Indonesia. Bahkan sejak kecil pun, nama pesawat yang paling familiar di telinga kita adalah Garuda Indonesia. Bagaimana tidak? Di usianya yang memasuki 70 tahun ini, Garuda Indonesia diakui sebagai maskapai penerbangan regional terbaik di dunia, maskapai penerbangan kelas ekonomi terbaik di dunia, dan maskapai penerbangan dengan kru kabin terbaik di dunia. 
http://terbaru.burupromo.com/wp-content/uploads/2014/06/Garuda-Indonesia.jpg 
 Maskapai Garuda Indonesia
            Ada banyak sekali keindahan yang patut kita nikmati di Kal-Sel. Namun, ada objek wisata unik yang akan kami suguhkan. Apakah Anda sudah bosan dengan nuansa pemandangan alam yang itu-itu saja? Apakah Anda jenuh jika hanya duduk santai sambil memanjakan mata? Apakah Anda perlu destinasi yang menantang adrenalin dan memacu otot bisep-trisep? Jika Anda menjawab “ya”, berarti inilah destinasi wisata Kalsel yang patut Anda coba: Puncak Halau-Halau, puncak Pegunungan Meratus tertinggi di Kalimantan Selatan. 

           Perjalanan sekitar tiga jam dari Bandara Syamsuddin Noor memakai mobil, maka kita akan tiba di Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Eitts! Kita belum sampai! Alangkah baiknya di kota ini kita memanjakan lidah dengan kuliner khas Barabai yaitu kue “apam Barabai” dan “iwak pakasam”. 

https://hasanzainuddin.files.wordpress.com/2007/12/pakasam.jpghttp://disporabudpar.hulusungaitengahkab.go.id/gambar_wisata/apam_barabai.jpg
 Kuliner khas Kota Barabai: apam Barabai dan iwak pakasam

         Perjalanan dilanjutkan sekitar 20 km maka kita akan sampai di Desa Batu Tangga, Kecamatan Batang Alai Timur. Di sana Anda bisa menghirup napas sejenak menikmati indahnya bendungan Batang Alai. 

 Bendungan Batang Alai

          Sudah cukup istirahatnya? Yup! Kita akan melewati medan yang mulai menanjak. Sekitar 10 km perjalanan, terdapat air terjun Magalong. Tidak sampai satu jam perjalanan untuk mencapainya. Sekitar 7 km perjalanan berikutnya, terdapat gerbang bertuliskan Desa Wisata Hinas Kiri (Batu Kambar). Di desa ini, juga terdapat air terjun bernama Tumaung yang baru-baru ini menjadi tujuan wisata bagi mereka yang ada di Banjarmasin ataupun kota lainnya. Perlu persiapan fisik yang kuat untuk mencapai tempat ini. Sekali lagi, perjalanan kita masih jauh dan di desa ini kita bisa mengatakan “selamat tinggal” untuk mobil yang telah mengantarkan kita. 

 https://kuninghijau.files.wordpress.com/2013/04/859249_537643336255803_1552870036_o.jpg
 Desa Wisata Hinas Kiri


 
Air terjun Tumaung
 
           Rute berikutnya menuju Desa Kiyu yang tidak bisa lagi diakses oleh kendaraan beroda empat. Perjalanan ini ditempuh dengan motor atau trekking sekitar satu jam. Di desa ini, lagi-lagi kita bisa mengucapkan “goodbye” pada motor yang telah mengantarkan kita karena pada perjalanan berikutnya hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Pyuuuh! Cukup menguras energi. Jangan lupa untuk membawa perbekalan air yang mencukupi atau mengisi perbekalan ketika melewati sungai-sungai kecil. Di desa ini, kita bisa menemukan balai adat dan para penarinya yang berlenggok lincah.

 Jeremi, Efandi, Ramidi, dkk (Para penari balai adat Desa Kiyu)

                 Di Desa Kiyu jangan lupa menyempatkan diri untuk membuat gelang simpai karena di sini akan ditemukan para pengrajin gelang simpai khas Dayak Meratus. Gelang ini langsung dibuat di tangan pemakainya sehingga tidak mudah lepas dan tak bisa berpindah ke lain tangan.
 http://disporabudpar.hulusungaitengahkab.go.id/uploads/simpai2.png
 Pembuatan gelang simpai khas Dayak Meratus

 http://disporabudpar.hulusungaitengahkab.go.id/gambar_wisata/simpai1.png
 Gelang simpai

                 Petualangan yang sesungguhnya kita mulai dari sini! Perjalanan sekitar 16 jam kita tempuh dengan melewati pemandangan luar biasa. Terasa masuk di dalam lambung hutan. Pemandangan nan hijau begitu menyejukkan mata. Gemercik air, hembusan angin, dan nyanyian fauna hutan telah diaransemen sedemikian indahnya hingga lelah tak terasa. Jangan lupa membawa tenda untuk melepas penat selama di perjalanan. Selama di perjalanan, akan kita temui air terjun dengan ketinggian sekitar 80 mdpl. Jangan terkejut jika bertemu dengan pohon-pohon raksasa. Sekali lagi, siapkan fisik baik-baik karena perjalanannya sangatlah terjal. 

 Air terjun Sungai Karuh

          Akhirnya, segala keluh dan kesah kalian akan terobati dengan indahnya puncak Halau-Halau dengan ketinggian 1901 mdpl. Bagi yang suka galau, tidak ada salahnya mencoba trekking yang satu ini karena Halau-Halau mampu menjadi obat galau. Pada tanggal 17 Agustus biasanya akan ada banyak wisatawan yang mendaki puncak ini untuk mengibarkan bendera kebangsaaan Sang Merah Putih. 

          Jadi, meskipun berada di kawasan terpencil, wisata Halau-Halau ini sudah banyak dikunjungi oleh wisatawan baik itu lokal ataupun mancanegara. Berbagai tim ekspedisi pun sering berdatangan, bahkan pernah dilakukan penelitian flora-fauna oleh gabungan ilmuwan beberapa negara. Ditambah lagi, warga sekitar akan dengan senang hati membantu perjalanan Anda.

 Pemandangan sekitar Gunung Halau-Halau


 
 Pemandangan senja dari Bukit Halau-Halau

             Jika Anda ingin menikmati nuansa desa yang sangat eksotis dan hijau, maka patut bagi Anda untuk mengunjungi Desa Juhu. Dengan perjalanan sekitar dua hari dari Desa Kiyu. Maka di sebelah barat Desa Kiyu ini juga akan terlihat Gunung Halau-Halau yang berdiri dengan gagahnya. Wilayah Batang Alai Timur ini sebagian besar dihuni oleh suku Dayak Meratus yang ramah. 

 http://www.pegipegi.com/travel/wp-content/uploads/2014/09/desa-juhu.jpg
 Desa Juhu nan eksotis

           Jadi, tak ada salahnya untuk menelusuri destinasi yang unik ini. Sebagai warga Kal-Sel, ayo kita promosikan destinasi wisata Kal-Sel untuk lebih mengeksplorasi, memperkenalkan, dan memajukan wisata kita tidak hanya secara regional, nasional, tetapi juga ke kancah internasional. Siapkan fisik kalian, my trip my moodbooster


11 komentar:

akhmad nafarin mengatakan...

pakasam nyaman banar

Amir mengatakan...

Itu air terjunya keren banget. Btw kunjungan baliknya ya di amir-silangit.blogspot.co.id/2015/12/melihat-indahnya-indonesia-dari-selatan.html?m=1 terimakasih :-)

DEWI SUSANTI mengatakan...

Tambah nyaman bila dikawani mandai atau jaruk tarap plus sambal acan.

DEWI SUSANTI mengatakan...

Mmg keren!

ADMIN BLOG mengatakan...

juara oi :)

Unknown mengatakan...

Mantappp.. kampung sya ini
Heehee... Wi Gunung jabang tu d mna

DEWI SUSANTI mengatakan...

Alhamdulillah... Iseng2 berhadiah.

DEWI SUSANTI mengatakan...

Gunung Jabang tu iya Gunung Titi. Di Pihandam, Limpasu.

Unknown mengatakan...

Hahaa supan bnr aq org kampung kd tau.. bila pulkam kena aq kunjungi tempat wisata d desa

Redha mengatakan...

selamat tulisannya juara. memang sangat indah tempat wisatanya

DEWI SUSANTI mengatakan...

Alhamdulillah...

Posting Komentar